Sabtu, 17 Desember 2016

Laporan Hasil Wawancara Pembangunan Trotoar Jl. Teratai Putih



Trotoar adalah sebuah bagian penting dari jalan dan menjadi hak bagi masyarakat. Secara struktur perkotaan, keberadaan trotoar merupakan bagian dari ruang terbuka umum (public space). Trotoar juga merupakan bagian dari ruang terbuka hijau kota. Pohon pelindung menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan trotoar. Pohon-pohon ini selain sebagai peneduh yang akan memberikan kenyaman juga merupakan pengamanan untuk pengguna trotoar.

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan hasil wawancara saya bersama teman - teman pmbangunan trotoar di Jl. Teratai Putih, Buaran, Bekasi . Kegiatan ini saya lakukan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial dasar.

Pembangunan trotoar ini didasarkan untuk kenyamanan masyarakat banyak. Trotoar ini dibangun khusus untuk pejalan kaki dan juga bisa berguna untuk mengurangi kemacetan. Hal ini karena lalu lintas disekitaran trotoar ini tidak akan terhambat oleh pejalan kaki.

Proyek ini pertamakali dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2016. Trotoar ini dibangun dari ujung Flyover Raden Inten sampai ke Jalan Teratai Putih. Awalnya proyek ini dijalankan oleh 1 orang pelaksana, 2 orang tenaga ahli, 1 orang mandor, 1 orang wakil mandor dan 30 orang pekerja kuli. Namun, pada bulan berikutnya jumlah pekerja kuli dikurangi menjadi 25 orang karena volume kerja akan tetap sama dengan jumlah 25 orang pekerja. Waktu pembangunan proyek ini banyak dilakukan pada malam hari hingga pagi. Jelas alasannya agar tidak mengganggu keadaan lalu lintas dan juga pengecoran pada malam hari lebih baik hasilnya dibandingkan siang hari. Hal ini Karena pada saat malam hari penguapan beton tidak secepat pagi ataupun siang hari sehingga menghasilkan beton yang bagus. Kendala yang dialami para pekerja dalam menjalankan proyek ini hanyalah hujan, karena kegiatan pengecoran harus dihentikan dulu dan juga semen yang belum kering harus ditutupi dulu dengan plastik agar semen tak menyerap air. Pembangunan trotoar ini menggunakan motif hardener pada pewarnaan beton dan pada badan jalan terdapat kanstin setinggi 25cm, 10 cm kedalam tanah dan 15 cm diatas badan jalan dan dan sudah disiapkan juga tempat untuk tiang listrik agar tidak harus menggali trotoar lagi. Keadaan lalu lintas saat proyek ini dijalankan memang menjadi sedikit macet pada siang hari. akan tetapi, posisi kendaraan menjadi lebih teratur dan terarah. Namun sebagian besar waktu pembangunan proyek ini dilakukan pada malam hari, jadi tidak mengganggu.
Pada trotoar ini juga nantinya akan terdapat ubin pengarah yang berfungsi untuk membantu para tunanetra berjalan dan disetiap persimpangan jalan, kastin akan dibuat rata dengan badan jalan untuk mempermudah kursi roda masuk kebadan trotoar. Belum diketahui berapa jumalah anggaran untuk menjalankan proyek ini karena akan dihitung oleh PU diakhir pengerjaan dengan menghitung jumlah anggaran yang digunakan dari awal pekerjaan hinggal akhir pengerjaan.

 Dokumentasi 

pembangunan trotoar


  
galian untuk kanstin


motif hardener untuk trotoar


beberapa kanstin yang sudah dipasang


  •  Waktu dan Tempat Wawancara
Hari/Tanggal   : Selasa, 29 November 2016 
Waktu              : 13.00 WIB – Selesai 
Tempat            : Dipinggir Jalan Raya Teratai Putih

  • Laporan Hasil Wawancara
Narasumber     : Bapak Simajuntak
 Pewawancara :   Chintya Adelika N (1816198)    
                            Dewa Ruci Arseno Putra (11316891) 
                                                Ridwan Dermawan (16316354)
 Juru Foto         : Ridwan Dermawan
Kesimpulan
 Proyek ini berjalan dengan baik sesuai rencana awal. Semoga dengan adanya trotoar ini bisa memudahkan kita dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan seperti biasa. Terimakasih 😃